ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HEPATITIS
Pengkajian
Riwayat Kesehatan
• Aktifitas sosial (tmsk pilihan seksual),
• Penggunaan obat via IV
• Piercing/tatto
• Akomodasi hidup (asrama, lingkungan padat & kumuh, rumah perawatan khusus, dll)
• Aktivitas/istirahat: kelemahan, malaise umum, kelelahan
• Sirkulasi: bradikardi (pd hiperbilirubin berat), ikterik pd sklera, kulit, membran mukosa
• Eliminasi: urin pekat, diare/konstipasi, feses b’warna dempul
• Makanan/cairan: anoreksia, â BB/á BB (edema), mual,muntah, asites
• Neurosensori: peka rangsang, letargi, asteriksis
• Nyeri/kenyamanan: kram abdomen, nyeri tekan pd KKA, mialgia, artralgia, sakit kepala, pruritus, gelisah
• Pernafasan: tdk minat merokok
• Kemanan: demam, urtikaria, eritema tak beraturan, lesi makopapular, eksaserbasi jerawat, angioma jaring, eritema palmar, ginekomastia, splenomegali, p’besaran nodus servikal posterior
• Seksualitas: pola perilku ttt á resiko t’pajan
Hepatitis Viral
• Keluhan umumàakut (HAV, HEV) atau kronis (HBV, HCV)
• DS/DO: kehilangan nafsu makan, mialgia, malaise, nyeri sendi seperti artritis, nyeri kepala tumpul, iritabilitas, depresi, mual, muntah
Hepatitis Terinduksi Obat & Toksik
ü Gambaran klinis t’gantung agen penyebab.
ü Reaksi idiosinkratik mgk m’hasilkan manklin yg sama sekali beda dr hepatitis viral atau m’akibatkan gejala obstruksi bilirubin ekstrahepatik (jaundice, ruam, artralgia, demam)
Pengkajian Psikososial
ü Masalah emosional biasanya b’pusat pd diri: kesal krn sakit, perasaan lelah & lemah, malaise, inaktifitasà cemas akan p’obatan jangka panjang, depresi & k’t’gantungan,
ü Klien hepatitis viral= m’rasa b’salah/takut m’nularkan pd orang lainàstigma masy àmalu krn isolasi sosial di RS & rumah
ü Jika HBV diakibatkan krn perilaku yg tdk sesuai norma (narkoba, homoseks, dll)à malu, cemas
Pemeriksaan Laboratorik
Hepatitis A dan Bàá kadar enzim hepar krn kerusakan selular & tanda serologik spesifik
Serum Enzim Hepar
Alanin aminotransferase (ALT/SGOT) & aspartat aminotransferase (AST/SGPT) á, kadar fosfat alkalin N/sdkt á, bilirubin serum/urin total á
• Diferensial darah lengkap: monositosis, leukopeni/trombositopeni, leukositosis, limfosit atipikal, sel plasma
• Albumin serum : menurun
• Gula darah: hiperglikemia/hipoglikemia transien
• Bilirubin serum: > 2,5 mg/100 ml
Tanda serologik
Hepatitis A:
Anti-HAV dlm serumà ongoing = IgM (4-6 mg). Previous = IgG (m’netap & m’beri imunitas spesifik pd HAV)
Hepatitis B:
HBsAG (sistem antigen-antibody). Normalnya turun stlh periode akut
Persisten 6 blnàcarrier
Diagnosa Keperawatan yg Mungkin
• Intoleransi aktifitas b.d kelemahan umum, nyeri, malaise, depresi, menolak untuk b’gerak
• Gg nutrisi: kurang dr kebutuhan tubuh b.d k’gagalan asupan untuk m’menuhi kebutuhan metabolik (anoreksia, nausea, & vomit), gg absorbsi & metabolisme p’cernaan makanan, penurunan peristalstik, peningkatan status metabolik
• Resti kurang vol cairan b.d kehilangan b’lebihan mll muntah, & p’pindahan ke interstitial, diare, gg proses p’bekuan
• Gg rasa aman: cemas b.d hospitalisasi & penyakit jangka panjang
• Gg rasa nyaman: nyeri b.d inflamasi hepar
• Kurang aktivitas diversional b.d isolasi sosial
• Resti kerusakan integritas kulit b.d jaundice dan pruritus
• Isolasi sosial b.d resiko penularan infeksi
Perencanaan & Implementasi
DP 1
Tujuan: klien akan á aktifitas b’tahap smp tingkat yg dimiliki sblm sakit
Intervensi
• Berikan beberapa kali istirahat siang
• Usahakan agar klien tdk t’lalu lelah
• Anjurkan tirah baring ketat
• Scr b’tahap tambahkan aktifitas harian
• Sarankan agar kunjungan klg tdk t’lalu lama
DP 2
Tujuan: klien m’capai asupan nutrisi & kalori yg optimal untuk m’ningkatkan p’nyembuhan jar
Intervensi
• Beri diet TKTP, porsi kecil & sering dgn menu yg ssi minat klien (makanan utama & snack)
• Beri suplemen vit & makanan cair jika perlu
• Hindari lemak & gorenganàdpt m’micu mual
• Beri obat antiemetik
• Hindarkan bau-bauan yg tdk m’nyenangkan klien
Pendidikan Kesehatan
• Hindari obat yg berlebihan (tmsk obat bebas)
• Hindari alkohol
• Istirahat yg cukup siang & malam hari
• Makan dgn prosi kecil dan sering, TKTP-rendah lemak
• Hindari aktivitas seksual smp p’meriksaan antibodi hasilnya (-)
• Aktifitas interpersonal dpt d’lakukan scr normal slm klien m’melihara higiene yg baik, kecuali kontak personal yg intim (peluk, cium) s’baiknya dihindarkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar