Selasa, 04 Januari 2011

Retardasi Mental Pada Anak

Retardasi Mental Pada Anak

Pengertian
  1. Gangguan kognisi yang didefinisikan menurut DSM-IV, yaitu secara signifikan memiliki kemampuan fungsi intelektual/Intelligence Quotient (IQ) 70 atau lebih rendah dan terjadinya deficit bersamaan pada kurang lebih 2 area utama perkembangan (bahasa, motorik, social)
  2. Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap
  3. Pada infants, penilaian klinis harus dilakukan untuk menentukan fungsi intelektual yang dibawah rata-rata.

Epidemiologi
  1. Angka kejadian 1 % dr populasi
  2. Indisiden laki : perempuan = 1.5 : 1
  3. 50%-70% kasus penyebab organik dapat ditemukan
  4. 30%-50% penyebab tidak diketahui

Penyebab-penyebab Umumnya Gangguan cognitive (MR)
  • Kelainan kromoson
    • Down Syndrome (Trisomy 21)
    • Fragile X syndrome
  • Infeksi in utero : rubella, cytomegalic
  • Anoxia saat lahir : compression pada umbilical cord
  • Fetal alcohol syndrome
  • Gangguan metabolic inherited :phenylketonuria
  • Hypothyroidism
  • Malformasi otak : anencephaly
  • Prematurity
  • Infeksi : measles encephalitis
  • Trauma kepala
  • Keracunan logam


Klasifikasi Mental Retardation:
  1. Mild MR
-          Kategory ini mengenai sekitar 80-90% pada anak-anak
-          IQ seorang anak antara 70-50
Dalam category pendidikan, termasuk dalam kriteria “educable”, pada awal tahun pertama, anak-anak ini masih mempelajari ketrampilan dalam bersosialisasi dan komunikasi, terkadang tidak dapat dibedakan dari anak-anak rata-rata lainnya, dan kemampuan akademis sampai dengan tingkat SD. Dengan bertambahnya dewasa anak mampu mempunyai ketrampilan yang cukup dengan minimal bantuan dari orang dewasa. Bila menghadapi situasi baru dan stress yang tidak biasanya mereka memerlukan bantuan dan tuntunan orang dewasa.
  1. Moderate MR
-          10 % anak-anak dalam category ini
-          IQ rata-rata 55 dan 35
-          Dalam category pendidikan masuk dalam “trainable”. Masa preschool anak dapat belajar berbicara dan komunikasi, tetapi mempunyai kepekaan yang kurang terhadap kebiasan/aturan social. Masa remaja dan dewasa dapat dilatih dan mempelajari beberapa ketrampilan dasar dan juga ketrampilan untuk merawat dirinya sendiri dengan dibawah pengawasan orang lain.
-          Pada tingkat akademik mungkin hanya sampai kelas 2 SD
-          Saat dewasa bisa bekerja pada area dengan pengawasan untuk melakukan ketrampilan-ketrampilan sederhana.
-          Dapat belajar untuk berpergian sendiri ke tempat-tempat yang sudah familiar.
-          Mereka memerlukan pengawasan dan bimbingan ketika menghadapi keadaan-keadaan yang penuh tekanan (stressful)
  1. Severe MR
-         IQ antara 40-20
-         4 % anak-anak dalam category ini.
-         Semasa periode preschool, anak-anak ini hanya mampu berkembang minimal kemampuan dalam bicara atau tanpa samasekali. Biasanya diikuti kemampuan motorik yang kurang.
-         Usia sekolah dapat belajar untuk bicara dan dilatih utum ketrampilan basic hygiene dan berpakaian.
-         Masa dewasa dapat melakukan tugas yang sederhana dibawah pengawasan yang ketat dari orang dewasa.
-         Tidak dapat perform didalam kegiatan berkelompok yang menguntungkan.
-         Mereka memerlukan superfisi yang konstan untuk keamanannya
  1. Profound MR
-          IQ dibawah 20
-          1% anak dalam category ini.
-          Sangat memiliki kapasitas yang minimal pada fungsi sensorikmotoriknya.
-Sangat memerlukan pertolongan dan pengawasan dan lingkungan yang sangat mendukung.



Derajat RM
Kisaran IQ
Usia mental
Populasi (%)
Ringan
Educable
50 - 70
9  -  < 12
85 %
Sedang
Trainable
35 - 55
6 - < 9
10
Berat
20- 40
3 - < 6
3 – 4
Sangat Berat
< 20 / 25
< 3
1 - 2


Pengkajian dan perencanaan.
-          Gangguan perkembangan cognitive didapat dengan; Riwayat masa lalu dan IQ-test (WISC /Wechsler Intelligence Scale for children atau the Stanford-Binet)
-          Mengkaji kemampuan awal perkembangan anak apakah anak sudah mempunyai masalah perkembangan sejak awal. IQ test mempunyai hasil yang accurate untuk anak mulai usia preschool ( > 3 thn)
-          Mengetahui harapan orangtua tentang perkembangan anaknya. Harapan orang tua yang tidak realistic menyebabkan anak tertekan, menerima hukuman.
-          Pengkajian juga mengizinkan o.t utuk melihat tahapan perkembangan anaknya yg sudah dicapai, dan dimana peran meraka untuk menolongnya.
-          Mengkaji reaksi orang tua tentang kondisi anaknya: kesedihan, kekecewaan, rasa marah dan menolak.
-          Bekerja sama denga orang tua untuk merencanakan sesuatu yang realistic dengan memaksimalkan kemampuan an potansi anak dari kemampuan yang anak miliki.


Penatalaksanaan:
  1. Edukasi orang tua & keluarga
  2. Obati Komorbid
  3. Program pendidikan prilaku sedini mungkin
  4. SLB;
à Bila tidak ada, tugas orang tua untuk
a. Melatih kemandirian
b.Melatih ketrampilan yang produktif
  1. Tindak lanjut:
    1. Konsultasi specialistik: rencana edukasi & pelatihan
    2. Psikiater: bila ada ggn tingkah laku yg tdk dpt diatasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar